Minggu, 13 November 2011

menerjang badai


sepanjang jalan berkilo-kilo meter
kutempuh denga semangat menggelora
mulai dari tanah padas tempat pitecantropus bersemayam
hingga tanah tempat jenderal sudirman begerilya

aku terus menerjang dan menerang
walau badai menghadang
hujan badai merintang
namun jiwa dan diri ini tetap melangkah dengan pasti.

bayangan senyum manismu berlesung pipit itu
walaupun semakin hari semakin jauh dari pandanganku
namun karena aku punya mimpi maka aku tak akan pernah mati

tiga kalimat yang terpatri dalam diri
bagilah senyummu
bagilah semngatmu
dan teruslah bermimpi karena manuisa tanpa mimpi akan mati.

terbayang saat2 indah bersamamu nanti
membuat badan ini tak merasa dingin sekalipun
walaupun ujung jari telah keriput menahan dingin.

dan badai itupun terlewati dengan aman karena
ada wajahmu didepanku
ada senyummu dipikiranku

terimaksih kasih
terima kasih sayang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar